Sabtu, 16 September 2017

METODE KONSTRUKSI JEMBATAN RANGKA BAJA

JUDUL                       = METODE KONSTRUKSI JEMBATAN RANGKA BAJA
PENGARANG           = ASIYANTO
PENERBIT                 = PENERBIT UNIVERSITAS INDONESIA (UI-PRESS)
DICETAK OLEH       = PENERBIT UNIVERSITAS INDONESIA (UI-PRESS)
TAHUN TERBIT       = 2005
HALAMAN BUKU   = 85 HALAMAN

Jembatan beton adalah bangunan jembatan yang strukturnya menggunakan material beton bertulang khususnya pada bangunan atas (upper structure). Dalam hal ini mutu beton menjadi hal yang sangat penting. Mutu beton dipengaruhi oleh mutu material, alat, perencanaan campuran, formwork, proses pengecoran, dan pemeliharaan.
Secara umum, fungsi jembatan jenis apa pun sama, yaitu : Bangunan yang menghubungkan secara fisik untuk keperluan pelayanan transportasi dari tempat ujung satu ke ujung lainnya, yang terhalang oleh kondisi alam atau bangunan lain. Secara fisik, fungsi jembatan menghubungkan dua tempat yang terhalang oleh kedua kondisi, yaitu kondisi alam (seperti sungai, lembah, selat) dan kondisi bangunan atau jalan yang ada (disebut fly over / viaduct).

PROSES PENGECORAN
¤ Casi Insitu, bangunan atas jembatan dicor di tempat dengan bantuan perancah disegala tempat.
¤ Precast, bagian bangunan atas dicor di lokasi khusus pengecoran, lalu diangkat dan dipasang pada posisi sesuai gambar desain.
¤ Campuran, sebagian bangunan atas jembatan dicor dengan sistem precast dan sebagian dicor di tempat sehingga beton menjadi satu kesatuan struktur, hal ini sistem precast lebih mendominasi.

FONDASI
Fondasi jembatan terdiri dari dua macam, yaitu fondasi abutment yang ada di kedua pangkal jembatan dan fondasi pilar di tengah sungai.
Fondasi Abutment
Tergantung kondisi tanah setempat, jenis fondasi dapat berupa fondasi langsung, bila tanah keras letaknya dangkal, atau fondasi sumuran bila letak lapisan tanah keras tidak terlalu dalam. Dan bila letak lapisan tanah keras sangat dalam, maka fondasi menggunakan fondasi dalam, yaitu fondasi tiang.

Timbunan Oprit
Bila abutment telah selesai dilaksanakan, baik dengan fondasi sumuran maupun fondasi tiang, sebaiknya timbunan oprit segera dilaksanakan tujuannya agar leluasa dipergunakan sebagai areal kerja mempersiapkan bangunan atasnya. Pekerja timbunan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan penimbunan tanah, yaitu dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan sesuai syarat. Daerah oprit tersebut dapat dilakukan perkerasan sesuai dengan kebutuhan kerja untuk bangunan atasnya.

Fondasi pilar
Pada umumnya menggunakan tiang. Ada pertimbangan bahwa bangunan akan tetap aman seandainya terjadi degredasi dasar sungai oleh sebab apa pun. Dalam pelaksanaan dibutuhkan pembuatan pile cap di atas muka air terendah. Fondasi tiang dapat dilaksanakan dengan tiang pancang maupun tiang bor, tergantung kondisi tanah setempat. Pada umumnya bila kondisi tanah keras, digunakan fondasi tiang bor.

BANGUNAN ATAS
Ø  Metode Dasar
Secara prinsip metode pemasangan bangunan atas jembatan beton sama dengan jembatan rangka baja, yaitu melalui cara cara sebagai berikut:
Sistem Perancah (Falsework)
Balok jembatan dicor (cast insitu) atau dipasang (precast) di atas landasan yang didukung sepenuhnya, kemudian setelah selesai diperancah dibongkar.
Sistem Kantilever (Balance Cantilever)
            Balok jembatan dicor atau dipasang, segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi agar saling mengimbangi.
Sistem Peluncuran (Launching)
            Pada sistem ini balok jembatan dicor di salah satu sisi jembatan, kemudian diluncurkan dengan cara ditarik/didorong hingga mencapai sisi lain jembatan.

Ø  Pemilihan Metode
Dari berbagai sistem yang telah diuraikan perlu dipilih cara yang paling menguntungkan atau paling memungkinkan untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan. Sistem apa pun yang akan dipilih harus sudah memikirkan pengaruh-pengaruh yang ada, terhadap kondisi lingkungan dan kondisi desain jembatan tersebut. Apa pun metode yang akan dipilih, diperlukan persiapan yang masak sebelum pekerjaan dimulai. Hal ini penting sekali, untuk menghindari terhentinya pekerjaan di tengah-tengah kegiatan yang sedang berlangsung yang dapat mengundang risiko tinggi.

JEMBATAN LENGKUNG BETON
Jembatan lengkung beton di dalam penampilan tampak indah, anggun, dan memiliki daya tarik estetis. Dahulu, sebelum teknologi beton prestressed dikembangkan, jembatan lengkung (arch bridges) selalu dipilih untuk bentang panjang dengan mengambil keuntungan timbulnya gaya tekan pada lengkung (arch rib).
Struktur Arch Bridge terdiri dari:
1.      Arch Rib (balok lengkung) = bagian terpenting, karena seluruh beban di sepanjang bentang jembatan dipikul olehnya.
2.      Pier (column) = yang berdiri sebelum dan sesudah lengkung (di luar lengkung),berfungsi menyangga deck langsung ke tebing.
3.      Deck Girder = dapat dipasang dengan cara launching melalui pier dan column yang ada.

Metode pelaksanaan Arch Rib
Di sini ditekankan pada metode pelaksanaan balok lengkung beton yang merupakan bagian paling penting. Sebelum pelaksanaan balok lengkung, didahului dengan pelaksanaan :
·         Abutment kedua sisi
·         Approached pier di kanan kiri lengkung
·         Fondasi kedua sisi

·         Deck girder sampai dengan pier di kanan kiri lengkung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar